17 Mar 2013

1 Man 1 Hectare, 1 Family 1 Hectare

Tahun 2013 ini kami akan memasifkan program 1 Man 1 Hectare dan 1 Family 1 Hectare. Kuncinya adalah setiap orang harus punya asset. Dan tanah adalah asset masalalu, kini dan masadepan yang terus meningkat nilainya.Investasi kebun sawit di KJP CPS adalah menggunakan sistem plasma dengan status kepemilikan tanah SHM (Sertifikat Hak Milik).Artinya investor bukanlah semata-mata berinvestasi, melainkan juga sebagai pemilik lahan. Legal, karena sertifikat ini dikeluarkan dari BPN Pusat.
Dengan program “1 Man 1 Hectare, 1 Family 1 Hectare” artinya “setiap orang bisa menjadi tuan tanah”. Baik orang menengah keatas maupun kelas menengah kebawah, mereka harus memiliki asset tanah, sekalipun office boy atau satpam. “Menjadi tuan di negeri sendiri” itu adalah semangat nasionalisme yang harus terus ditanamkan pada keluarga selaku anak bangsa.
Dengan program “1 Man 1 Hectare, 1 Family 1 Hectare” artinya juga bahwa tanah yang dimiliki adalah tanah yang produktif, menghasilkan panen yang setiap bulannya dapat dirasakan selama puluhan tahun.

15 Mar 2013

Capaian KJP-CPS dan MCI di 2013

Alhamdulillah, tidak terasa perjalanan waktu kita telah sampai di pintu gerbang tahun 2013.Ini juga menjadi tanda penggenap bagi kami yang telah bekerjasama dengan KJP (KoperasiJasaProfesi) Cipta Prima Sejahtera (CPS) di bidang Marketing Investasi Kebun Sawit di Kalimantan.
Mulanya pada pertengahan tahun 2010 saya diundang kawan dari Malaysia untuk menjajaki potensi bisnis Indonesia di IDB (Islamic Development Bank), salah satunya adalah pengembangan kebun sawit. Dari sana kerjasama berujung erat dan secara resmi PT MCI ditunjuk Bapak Hilmi Hasan selaku Ketua KJP CPS untuk memasarkan program INKESA (InvestasiKebunSawit) pada akhir Desember 2011. Alhamdulillah dalam rentang satu tahun 2012 kami dapat menambah luasan plasma kebun sawit.
Hasil RAT tahun 2011, di Kabupaten Tanah Laut telah dibuka dan ditanami seluas 717,71 Ha dan di Kabupaten Barito Kuala areal yang dibuka, Land Clearing, dan ditanami seluas 1891 Ha.
Pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan sekarang adalah pengembangan perkebunan Kelapa Sawit seluas 737,61 Ha, penanaman Kelapa Sawit seluas 463,51 Ha, pembangunan kantor dan perumahan karyawan di KebunJilatan, serta pembangunan sarana dan Prasarana Kebun. Di samping itu pekerjaan yang sedang berlangsung sampai dengan sekarang di antaranya Land Clearing (LC) penambahan areal di Batalang seluas 125 ha, LC di DamitHulu 125 Ha, penanaman kelapa sawit di Kab. Batola 463,51 Ha, serta pembibitan di Kab. Tanah Laut 100 Ha (SatuJutaKecambah).
KJP CPS akan terus melakukan pengembangan dan perluasan hingga 13 ribu hektar kebunsawit. Tahun 2013 ini MCI sebagai mitra pemasaran menargetkan bertambah 1000 Hektar kebun sawit plasma.Dengan rasio 10:2 atau 10 hektar dikelola oleh 2 orang, artinya akan ada lagi penambahan tenagakerja sebanyak 200 orang. Itu artinya bila 1 KK ada 5 orang maka dengan target minimal 1000 Ha akan dapat mengangkat kesejahteraan 1000 orang. Dan itu artinya juga dengan program 1 Man 1 Hectare, maka kami turut membantu 1000 investor untuk memiliki lahan dan kebun yang avaible untuk investasi dan asset masadepan mereka.
1 Man 1 Hectare, 1 Family 1 Hectare
Tahun 2013 ini kami akan memasifkan program 1 Man 1 Hectare dan 1 Family 1 Hectare. Kuncinya adalah setiap orang harus punya asset. Dan tanah adalah asset masalalu, kini dan masadepan yang terus meningkat nilainya.Investasi kebun sawit di KJP CPS adalah menggunakan sistem plasma dengan status kepemilikan tanah SHM (Sertifikat Hak Milik).Artinya investor bukanlah semata-mata berinvestasi, melainkan juga sebagai pemilik lahan. Legal, karena sertifikat ini dikeluarkan dari BPN Pusat.
Dengan program “1 Man 1 Hectare, 1 Family 1 Hectare” artinya “setiap orang bisa menjadi tuan tanah”. Baik orang menengah keatas maupun kelas menengah kebawah, mereka harus memiliki asset tanah, sekalipun office boy atau satpam. “Menjadi tuan di negeri sendiri” itu adalah semangat nasionalisme yang harus terus ditanamkan pada keluarga selaku anak bangsa.
Dengan program “1 Man 1 Hectare, 1 Family 1 Hectare” artinya juga bahwa tanah yang dimiliki adalah tanah yang produktif, menghasilkan panen yang setiap bulannya dapat dirasakan selama puluhan tahun.
Akhirulkalam, kami ucapkan “Selamat tahun baru, selamat memiliki kebun baru!”

Laporan Neraca 2010


LAPORAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2010
(Dalam Rupiah)


AKTIVA
AKTIVA LANCAR
101. KAS DAN BANK
102. PIUTANG SIMPAN PINJAM
103. PENDAPATAN BUNGAN PINJ YMH DITERIMA
104. PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT
105. PIUTANG PENJUALAN LAHAN SAWIT
106. PIUTANG LAIN-LAIN
107. BEBAN BUNGAN BANK DITANGGUHKAN
 
JUMLAH AKTIVA LANCAR 

INVESTASI
201. INVESTASI PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT
202. INVESTASI KAVLING SAWIT
203. INVESTASI APOTIK
 
JUMLAH INVESTASI 

AKTIVA TETAP
204. TANAH DAN BANGUNAN
205. AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN
206. KENDARAAN DAN ALAT BERAT
207. AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN
208. PERALATAN DAN PERABOT

209. AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN DAN PERABOT
210. INVESTASI TANAMAN MENGHASILKAN
 
NILAI BUKU AKTIVA TETAP

AKTIVA LAIN-LAIN
211. BY. PRA OPERASI KEBUN SAWIT

TOTAL AKTIVA

.
5.562.196.758,00
4.325.045.896,00
2.356.263.574,00
3.952.179.039,50
3.255.000,00
662.267.413,00
3.625.545.291,00
20.496.752.971,50
.
.

2.598.000.000,00
174.250.000,00
90.403.108,00
2.862.653.108,00
.
.

1.197.468.660,00
(178.048.500,00)
114.036.000,00
(17.610.000,00)
86.225.926,00
(63.129.910,00)
2.280.000.000,00
3.418.942.176,00
.
.

5.065.040.367,34 
5.065.040.367,34
.

31.843.388.622,84
KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH
KEWAJIBAN 
301. HUTANG BANK
302. BEBAN BUNGA BANK YANG MASIH HARUS DIBAYAR
303. HUTANG KEPADA PEMILIK LAHAN SAWIT
304. SIMPANAN SUKARELA
305.
HUTANG LAIN-LAIN
306. PENDAPATAN BUNGA PINJAMAN DITANGGUHAN
307. PENDAPATAN DITANGGUHKAN

JUMLAH KEWAJIBAN
 


DANA INVESTASI
401. DANA INKESA (INVESTASI KEBUN SAWIT)
 
JUMLAH INVESTASI
 

DANA-DANA402. DANA PENDIDIKAN KOPERASI
403. DANA PENGEMBANGAN DAERAH KERJA
404. DANA SOSIAL
JUMLAH DANA-DANA 

 
KEKAYAAN BERSIH 
405. SIMPANAN POKOK DAN WAJIB
406. DANA CADANGAN
407. SHU TAHUN BERJALAN
 
JUMLAH KEKAYAAN BERSIH 

 
TOTAL KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH
12.436.896.347,00
3.635.545.291,00
171.000.000,00
518.790.106,88
261.466.216,81
2.370.348.410,00
130.783.626,69
19.524.830.001,38



2.119.000.000,00
2.119.000.000,00


23.523.419,00
19.701.210,00
19.701.210,00
62.925.839,00



9.018.000.000,00
278.493.849,12
407.537.153,00
 432.601.780,34
10.136.632.782,46


31.843.388.622,84

Laporan Neraca 2009

LAPORAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)


AKTIVA
AKTIVA LANCAR
101. KAS DAN BANK
102. PIUTANG SIMPAN PINJAM
103. PENDAPATAN BUNGAN PINJ YMH DITERIMA
104. PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT
105. PIUTANG PENJUALAN LAHAN SAWIT
106. PIUTANG LAIN-LAIN
107. BEBAN BUNGAN BANK DITANGGUHKAN
JUMLAH AKTIVA LANCAR

INVESTASI
201. INVESTASI PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT
202. INVESTASI KAVLING SAWIT
203. INVESTASI APOTIK
JUMLAH INVESTASI
AKTIVA TETAP
204. TANAH DAN BANGUNAN
205. AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN
206. KENDARAAN DAN ALAT BERAT
207. AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN
208. PERALATAN DAN PERABOT

209. AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN DAN PERABOT
210. INVESTASI TANAMAN MENGHASILKAN
NILAI BUKU AKTIVA TETAP
AKTIVA LAIN-LAIN
211. BY. PRA OPERASI KEBUN SAWIT



TOTAL AKTIVA

84.249.508
4.344.642.877
2.413.840.526
3.229.891.132
78.255.000
191.612.085
1.755.798.792
______________
_
12.098.289.920

2.598.000.000
174.250.000
77.403.108
_______________
2.849.653.108

993.991.560
(128.348.916)
17.610.000
(17.610.000)
67.560.926
(60.319.234)
2.280.000.000
_______________
3.152.884.336

2.931.751.181
________________
2.931.751.181

21.032.578.545
KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH
KEWAJIBAN301. HUTANG BANK
302. BEBAN BUNGA BANK YANG MASIH HARUS DIBAYAR
303. HUTANG KEPADA PEMILIK LAHAN SAWIT
304. SIMPANAN SUKARELA
305.
HUTANG LAIN-LAIN
306. PENDAPATAN BUNGA PINJAMAN DITANGGUHAN
307. PENDAPATAN DITANGGUHKAN

JUMLAH KEWAJIBAN
DANA INVESTASI
401. DANA INKESA (INVESTASI KEBUN SAWIT)
JUMLAH INVESTASI

DANA-DANA
402. DANA PENDIDIKAN KOPERASI
403. DANA PENGEMBANGAN DAERAH KERJA
404. DANA SOSIAL
JUMLAH DANA-DANA
KEKAYAAN BERSIH
405. SIMPANAN POKOK DAN WAJIB
406. DANA CADANGAN
407. SHU TAHUN BERJALAN
JUMLAH KEKAYAAN BERSIH
TOTAL KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH
5.752.409.325
1.755.798.792
171.000.000
619.201.039
107.572.541
2.413.840.526
181.663.755
_______________
11.001.485.978

9.018.000.000
_______________

9.018.000.000

32.363.419
19.701.210
19.701.210
_______________
71.765.839

208.691.208
407.537.153
325.098.367
_______________
941.326.728

21.032.578.545

Laporan Neraca 2008

LAPORAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2008
(Dalam Rupiah)


AKTIVA
AKTIVA LANCAR
KAS DAN BANK
PIUTANG SIMPAN PINJAM
PENDAPATAN BUNGAN PINJ YMH DITERIMA
PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT
PIUTANG PENJUALAN LAHAN SAWIT
PIUTANG LAIN-LAIN
BEBAN BUNGAN BANK DITANGGUHKAN

JUMLAH AKTIVA LANCAR

INVESTASI
INVESTASI PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT
INVESTASI KAVLING SAWIT
INVESTASI APOTIK

JUMLAH INVESTASI
AKTIVA TETAP
TANAH DAN BANGUNAN
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN
KENDARAAN DAN ALAT BERAT
AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT BERAT
PERALATAN DAN PERABOT

AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN DAN PERABOT
NILAI BUKU AKTIVA TETAP
AKTIVA LAIN-LAIN
BY. PRA OPERASI KEBUN SAWIT



TOTAL AKTIVA

61.778.428
5.919.164.576
3.085.563.982
893.891.532
242.000.000
17.107.819
2.528.343.832
______________
_
12.747.850.167
4.298.000.000
174.250.000
67.403.108
_______________
4.537.653.108
993.991.560
(78.649.332)
17.610.000
(9.171.874)
65.817.428
(40.769.678)
_______________
948.826.102
1.263.207.816
________________
1.263.207.816

19.497.539.193
KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH
KEWAJIBANHUTANG BANK
BEBAN BUNGA BANK YANG MASIH HARUS DIBAYAR
HUTANG KEPADA PEMILIK LAHAN SAWIT
HUTANG LAIN-LAIN
PENDAPATAN BUNGA PINJAMAN DITANGGUHAN
PENDAPATAN DITANGGUHKAN


JUMLAH KEWAJIBAN

DANA INVESTASI
DANA INKESA (INVESTASI KEBUN SAWIT)

JUMLAH INVESTASI

DANA-DANA
DANA PENDIDIKAN KOPERASI
DANA PENGEMBANGAN DAERAH KERJA
DANA SOSIAL

JUMLAH DANA-DANA
KEKAYAAN BERSIH
SIMPANAN POKOK DAN WAJIB
SIMPANAN SUKARELA
DANA CADANGAN
SHU TAHUN BERJALAN

JUMLAH KEKAYAAN BERSIH
TOTAL KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH
6.377.509.901
2.777.533.235
171.000.000
311.525.211
3.085.563.982
270.988.977
_______________
12.994.119.306

5.370.000.000
_______________
5.370.000.000
34.153.037
18.330.519
18.330.519
_______________
70.814.076
180.290.447
648.873.375
178.614.353
54.627.637
_______________
1.062.695.812

Cara Gampang Investasi Sawit

Hilmi Hasan Ketua Koperasi Jasa Profesi Cipta Prima Sejahtera mengungkapkan, koperasi akan terfokus kepada usaha investasi kelapa sawit yang menjadi bisnis intinya. Tahun ini, KJP Cipta Prima Sejahtera berencana melakukan kegiatan penanaman lahan seluas 10 ribu hektare. Lokasi perkebunan berada di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala ,Kalimantan Selatan dan Kapuas, Kalimantan Tengah.

Menurutnya, tidak semua orang tertarik berinvestasi kepada sektor pertanian terutama perkebunan kelapa sawit. Karena, masyarakat lebih berminat untuk berinvestasi kepada sektor properti atau ditabung di bank.
Bagi masyarakat yang tertarik, mekanisme berinvestasi tidaklah sulit. Tahap pertama, masyarakat membayar uang muka sebesar Rp 10 juta per hektare . Setelah itu, cicilan investasi dapat diangsur sebesar Rp 983 ribu per bulan per hektare selama 60 bulan. Namun , apabila investasi dibayar tunai, masyarakat tinggal membayar Rp 65,5 juta per hektare. Untuk masyarakat yang menjadi peserta investasi ini maka secara langsung sudah menjadi anggota Koperasi.

Fasilitas keanggotaan lewat program antara lain bagi hasil pada tahun keenam hingga 25 tahun, memperoleh account member koperasi, webmail koperasi, informasi perkembangan cashflow atau laporan keuangan per triwulan maupun semester. Lalu, anggota dapatkan sertifikat hak milik atas nama anggota dan bisa dibalik nama atau diwariskan. Selain itu, kunjungan lokasi perkebunan dan annual meeting koperasi.
Investor juga akan memperoleh kartu anggota berdasarkan luas lahan. Kartu Blue bagi investor dengan luas lahan 1-5 hektare, jenis silver 6-10 hektare, jenis gold luas lahan 11-25 hektare, platinum lahannya seluas 26-50 hektare, dan diamond luas lahan diatas 51 hektare.

Hilmi mengatakan masyarakat sudah dapat menikmati break even point (BEP) pada tahun ke enam. Berdasarkan perhitungan Koperasi Jasa Prima, nilai aset tanah pada tahun kelima mencapai Rp 25 juta per hektare dan nilai investasi tanaman sawit sebesar Rp. 20 juta per hektare.

Sampai 2011, luas perkebunan sawit KJP diperkirakan 6.600 hektare yang tersebar di wilayah Batola dan Palaihari. Hilmi menambahkan, tahun ini koperasi berencana menambah luas lahan 8 ribu hektare di wilayah Kalimantan Tengah dengan potensi seluas 8.000 ha. ”Di daerah Kapuas, ijin lokasi lahan sudah diajukan seluas 2.600 ha,” ujar Hilmi.

Keuntungan yang ditawarkan dalam investasi ini, para anggota KJP tidak harus mengelola dan merawat kebunnya sendiri. Menurut Hilmi, kegiatan perawatan tanaman sudah menjadi tanggung jawab koperasi dengan standar perawatan sama dengan perusahaan. “Selama 25 tahun kontrak, koperasi yang mengelola kebun . Kemudian, tidak ada penyerahan tanggung jawab setelah 5 tahun anggota melunasi angsuran,” papar bapak beranak lima ini.

Alasan lain pengelolaan di tangan koperasi, kata Hilmi, supaya lahan tidak dipindahtangankan ke orang lain. Artinya, supaya anggota dan koperasi merasa aman dalam berbisnis. “Jadi dari awal harus jelas perjanjiannya. Kendati sertifikat tanah akan diberikan kepada anggota. Namun dalam pengelolaan dipegang sepenuhnya oleh koperasi,” ungkapnya.

Sehingga, semua kebutuhan tanaman seperti pupuk dan benih itu ditanggung koperasi. Setelah tanaman menghasilkan, perusahaan akan memberikan potongan biaya sebesar 8% dari biaya pengelolaan. Hilmi mencontohkan ketika masa panen Tandan Buah Segar (TBS) sawit hasil penjualan mencapai Rp 1 juta dan biaya pemeliharaan sebesar Rp 400 ribu, maka koperasi berhak memotong 8% dari Rp 400.000. “Pemotongan akan dilakukan pada tahun keenam ketika tanaman menghasilkan,” ujar Hilmi.

Dalam satu hektare kebun, anggota akan memiliki rata-rata 136 pohon bahkan bisa sampai 180 pohon. Satu pohon minimal akan mendapatkan berat TBS minimal 3 kilogram dengan rata-rata yield 5-6 ton per hektare. Asumsinya, pada tahun pertama Tanaman Menghasilkan (TM) diperoleh keuntungan minimal Rp 1juta-Rp2 juta. Nilai keuntungan dipengaruhi oleh tiga faktor yakni produksi, biaya pemeliharaan dan harga Tandan Buah Sawit.

Hilmi menceritakan awalnya investasi ini dipandang sebelah mata karena masa pengembalian keuntungan dinilai terlalu lama. Berbeda dengan orang dagang yang memperoleh keuntungan pada hari itu juga. Karena investasi sawit ini diperkiraka dengan uang muka sebesar Rp 10 juta dan 5 tahun belum ada hasil. “Untuk menyakinkan para investor itu tidak mudah, karena saya meyakinkan mereka hanya berdasarkan fakta dan kepercayaan,” ujar mantan karyawan PT Minamas Plantations ini.

Hilmi mengatakan, sekarang ini sudah mendapatkan respon yang cukup baik dari masyarakat yang tertarik dengan investasi sawit ini. Beberapa investor ada yang datang dari Jawa Tengah dan luar Kalimantan. Bahkan, Jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan ada yang telah ikut berinvestasi. “Jika seluruh Polda di Indonesia berinvestasi di kebun sawit, maka kita bisa mengelola sawit di seluruh Indonesia. Karena kekuatan kita ada pada sumber daya manusia dan lahan,” tambah Hilmi.

Hilmi berpandangan dirinya tidak ikhlas apabila lahan kelapa sawit lebih didominasi oleh investor dari luar negeri. “Saya tidak ridho atau rela tanah diambil oleh orang lain yang notabene bukan Indonesia,” tukasnya. Koperasi ini berasas kebersamaan dengan spirit nasionalisme. Jumlah anggota sampai awal tahun ini mencapai sekitar 500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hilmi berharap, dalam menjalankan bisnis kelapa sawit ada kemudahan dari sisi birokrasi terutama untuk perizinan. Artinya koperasi bisa membuka lahan dimana saja. Birokrasi jangan berpikir sesaat, karena kadang kepala daerah siapa yang membayar mahal cepat memperoleh izin lokasi, yang pada akhirnya malahan menjadi milik pihak asing. Berikan kesempatan pada orang Indonesia asli untuk mengembangkan sawit dan kemudian usaha ini menjadi amal jariah bagi cucu kita. “Bahkan impiannya Indonesia dapat menguasai dunia lewat kelapa sawit, karena potensi lahan Negara ini masih sangat luas,” pungkas Hilmi. (Bebe)

Sumber: http://sawitindonesia.com/index.php/profil-usaha/27-koperasi-jasa-profesi-cipta-prima-sejahtera-cara-gampang-berinvestasi-sawit

Investasi Kebun Sawit

Investasi kebun sawit (Inkesa) untuk menuju masa depan yang lebih baik. Hanya dengan Rp. 10 juta, anda telah mendapatkan kebun sawit seluas 1 ha yang siap berbuah dari usia pohon 4 tahun sampai usia 25 tahun.
Saat ini KJP-CPS telah mengelola 6000 ha lahan Kelapa Sawit. Lokasi lahan INKESA yang ditawarkan di daerah Barito Kuala (Batola) Provinsi Kalimantan Selatan. SASARAN INKESA
1. Meningkatkan pendapatan & kesejahteraan masyarakat
2. Memanfaatkan lahan tidur
3. Menciptakan lapangan kerja dan Mengurangi pengangguran
4. Meningkatkan ekonomi masyarakat
5. Meningkatkan devisa negara
PROGRAM INKESA Anda dapat memiliki kebun sawit dengan cara cash atau credit :
1. Cash Rp. 65.550.000/ha
2. Credit (jangka waktu 5 tahun)
a. DP Rp. 10.000.000,- /ha (uang muka tanah)
b. Cicilan Rp. 983.00,- / bulan x 60 bulan
KEUNTUNGAN INKESA :
1. Anda telah memiliki sebidang Tanah yang bersertifikat HAK MILIK nama sendiri dan bertanamkan pohon Kelapa Sawit,.
2. Lahan Kelapa sawit dikelola oleh tenaga ahli dan professional dibawah Pengelola Koperasa Jasa Profesi Cipta Prima Sejahtera.
3. Hasil Buah Kelapa Sawit siap dipetik tahun ke-4 dengan bagi hasil standar.
4. Secara otomatis anda sebagai anggota Koperasi Jasa Profesi Cipta Prima Sejahtera.
5. Anda akan mendapatkan Laporan Keuangan per-triwulan/semester, laporan cash flow, informasi perkembangan lahan.
6. Anda tidak direpotkan lagi dengan perawatan kebun dan beban biaya operasional.
7. Mendapatkan fasilitas kunjungan kapan saja, sesuai konfirmasi sebelumnya
MASA DEPAN ANDA TERGANTUNG KEPUTUSAN BERINVESTASI ANDA HARI INI !
HUBUNGI
Koperasi Jasa Profesi “CIPTA PRIMA SEJAHTERA”
Jl. Sultan Adam Ruko No.10 Banjarmasin7
DEPARTEMEN MARKETING
PT.MCI
1.Jl. Bintara Jaya No.9 Bekasi Barat- Jawa Barat
2.Jl. Purwakarta 3 No 32 Antapani – Bandung
Contact Person :
Mrs. Tri Mulyaningsih, SE 0812 8221 0777

PROFIL KJP Cipta Prima Sejahtera dan PT. Muda Cendekia Indonesia

KJP Cipta Prima Sejahtera (KJP-CPS) didirikan oleh beberapa staf dan karyawan Kantor Perwakilan Wilayah Banjarmasin PT Salim Agro Plantation (sekarang di bawah Manajemen Minamas Plantation) untuk meningkatkan kesejahteraan bersama akibat krisis moneter (1998-2001).
Berdiri : 30 Nopember 2000
Anggota awal : 25 Orang
Akhir Desemeber 2011 Beranggotakan : 442 Orang
Dibawah kepemimpinan Hilmi Hasan KJP-CPS telah mengelola 6.000 ha lahan Kelapa Sawit. Lokasi lahan yang telah ditangani yaitu Palaihari, Barito Kuala, Kapuas dan juga Tanah Laut.

Berbagai Penghargaan yang telah diperoleh KJP saat ini adalah:
1. BSM SMMF AWARD 2008
2. BSM SMMF AWARD 2009
3. Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan Sebagai Koperasi Berprestasi 2011


MCI ( Muda Cendekia Indonesia)

Adalah Perusahaan Marketing kebun kelapa sawit untuk KJP Cipta Prima Sejahtera yang berdomisili di Bintara Jaya 9 – Bekasi Barat, Dengan Bertujuan Memperkenalkan kebun Kelapa Sawit kepada Masyarakat indonesia dan agar setiap orang memiliki kebun sawit sendiri dan menikmati hasilnya selama 23 tahun, maka Masyarakat terbebas dari kemiskinan.
Dengan Gerakan 1 man 1 Hektar MCI Memasarkan Sawit untuk semua Golongan, Baik itu pengusaha, karyawan, guru,OB bahkan siapapun warga Indonesia agar memilki kebun sawit, dengan demikian negara indonesia ini insyaallah akan mandiri dan sejahtera.
Kantor MCI :
1. Jl.Bintara Jaya No 9 Bekasi Barat
2. Jl. Purwakarta 3 No 32 Antapani Tengah Bandung.
Phone. 081282210777
Pin:28D54B8F

Rahasia Manfaat Berkebun Sawit Bagi Anda

Tulisan ini menjawab banyak pertanyaan yang masuk kepada kami apa manfaat yang bisa didapat dari berkebunsawit, saya coba melihatnya dari sisi income materi yang dapat dirasakan, terutama ketika panen. Ada beberapa manfaat berkebun sawit.Manfaat ini dapat diolah untuk banyak kegunaan, di antaranya adalah untuk tabungan pendidikan, income pasif, dana pensiun, dan asset jangkapanjang.
Tabungan Pendidikan
Berkebun sawit sangat cocok untuk membantu membiayai dana pendidikan. Dengan profit hasil penjualan TBS (Tandan Buah Segar) yang didapat tiap bulan selama 25 tahun masa TM (Tanaman Menghasilkan), maka sangat memungkinkan biaya pendidikan dapat dibayar dari hasil panen. Dengan income tiap bulannya sekitar Rp. 1 juta di tahun ke-7 atau 600 ribu di tahun ke-6, biaya pendidikan untuk TK dan SD sudah bisa dicover. Pendapatan tersebut bisa untuk biaya sekolah, ATK, dan tabungan anak, tanpa lagi memotong gaji bulanan dari pekerjaan professional kita.
Cobalah untuk merencanakan keuangan keluarga dengan mendaftarkan 1 Anak 1 Hektar di awal kelahiran mereka.Maka di usia mereka menginjak tahun ke-6 biaya pendidikan dapat ditutup dari hasil panen sawit hingga 23 tahun masa pendidikan mereka.
Dengan asumsi anak usia 6 tahun sudah masuk TK, tahun ke-7 SD selama 6 tahun, SMP dan SMA 6 tahun, sarjana 4 tahun, master 2 tahun, dan doktoral 4 tahun, jadi total usia pendidikan idealnya 23 tahun, maka biaya pendidikan tersebut bisa dicover oleh hasil panen dari kebunsawit. Tabungan sawit ini akan lebih berasa bila jumlah total hektar tiap anak lebih dari 1 hektar, misal 2 Ha sampai 10 Ha.
Passive Income
Beli lahan dan berinvestasi kebunsawit di sini jelas tidak mengharuskan investor bekerja di lapangan. Investor cukup memantau perkembangan kebunnya, visit lokasi, cekcashflow, dan mengikuti RAT. Sebab berkebun sawit di KJP CPS dikelola oleh tenaga ahli dan professional di bidangnya. TBS sebagai hasil panen dari kebun sawit ini telah dikontrakjangka panjang oleh perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS) yang membutuhkan TBS untuk diolah menjadi CPO (Crude Palm Oil).Hasil penjualan TBS ini net profitnya akan ditransfer pada investor selaku pemilik lahan.
Mengapa tiap bulan bisa ditransfer? Sebab panen di kebunsawit itu berbeda dengan panen di sawah yang bisa dirasakan tiap 4 bulan sekali.Panen di kebun sawit itu dilakukan setiap 2 minggusekali, sehingga penjualan hasil panen dapat diakumulasi tiap bulannya. Karena itu petani di sawah kerap kali merasa rugi sebab sekali panen bisa jadi profit nya dapat dirasakan pada bulan itu, tapi 3 bulan berikutnya kalau tidak punya penghasilan dari yang lainnya akan menderita. Yang untung adalah pedagang berasnya, mereka bisa jualan tiap jam.Sedangkan petaninya hanya merasakan sekali selama 4 bulan.Berbeda dengan petani sawit, mereka bisa mendapatkan income juga setiap bulan sebagai BHL (Buruh Harian Lepas) yang bekerja sesuai unit kerja yang dibebankan pada dirinya dan terikat untuk tiap bulannya.Jadi keuntungan berkebun sawit dapat dirasakan oleh semua pihak, dari petaninya, koperasinya sebagai pengelola, dan tentunya investor sebagai pemiliknya, dan bahkan perbankan yang mendanainya (jika melibatkan pembiayaan dari bank) dan Negara sebagai penerima pajak hasil penjualan.#?

RIJALUL IMAM.
CEO MCI PALM INVESTMEN